Senin, 14 Februari 2022

Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

 

Bismillah, 

Salam Sehat dan Bahagia 

Hari berganti hari, waktu ke waktu terus berlalu hingga tak terasa hari ini adalah hari Rabu, tanggal 13 Februari 2022 adalah pertemuan pelatihan bepajar menulis yang ke-13.

Proofreading adalah membaca ulang sebuah tulisan, Tujuan proofreading adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalan teks tersebut.

Sebagai penulis yang baik, tentu sangatlah penting untuk melalukan proofeading terlebih dahulu sebelum tulisan kita itu dipublikasikan untuk di baca oleh orang lain. Tetapi hal ini bisa kita lakukan apabila tulisan kita sudah selesai, jadi saat kita sedang kita sedang asyik menulis, ya tulis saja hingga tulisan itu selesai. 

"Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan" 

Alhamdulillah tema malam ini akan di sampaikan oleh Narasumber kita yang bernama Bapak Susanto, S.pd. Siapakah beliau itu?

Bapak Susanto, S.Pd yang sering di panggil dengan sebutan akrabnya Pak D Sus adalah seorang guru SD, Penulis, Narasumber, Kreator konten dan Editor.    

Yang dimaksud Proofreading adalah proses pengeditan teks untuk memastikan bahwa tulisan kita sudah benar atau masih ada kesalahan-kesalahan.

Kesalahan-kesalahan yang dimaksud dalam profeading diantaranya:

1.Tata bahasa, 

2. Ejaan, 

3. Tanda baca

4. Konsisten dalam penggunaan nama atau istilah

5. Pemenggalan kata dan

6. Tipografi

Editing lebih fokus pada aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan.
Jadi, proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.

Tugas seorang proofreader

Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami. Ia harus dapat mengenali:apakah sebuah kalimat efektif atau tidak, susunannya sudah tepat atau belum, substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak

Misalnya seorang proofreader mendapatkan tugas untuk menguji-baca sebuah teks terjemahan. Output yang dihasilkannya adalah sebuah teks yang mudah dipahami meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut. Jadi, tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.

Mengapa harus melakukan proofreading?

Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak kita lewatkan.Terutama jika kita berniat untuk menerbitkan karya tulis yang akan di baca masyarakat luas. Jadi seorang proofreader akan membantu kita untuk mengoreksi apakah ada kesalahan dalam tulisan kita.

Bagaimana jika proofeading dilakukan oleh penulis sendiri? 

Hal ini bisa kita lakukan tetapi pastikan tulisan kita sudah jadi atau sudah selesai. Mengapa demikian? Karena yang sering terjadi adalah Ketika "sedang" menulis, muncul keinginan agar tulisan ini harus sempurna. Sehingga, muncul kehawatiran: nanti tulisan jelek, tdak layak baca, banyak kesalahan ejaan, kalimatnya tidak pas, dan sebagainya.Akhirnya terjebak untuk segera memperbaiki.

Guru menulis menggambarkannya dengan proses membuat rumah. Ketika membangun rumah, baru sampai dinding , belum pasang atap, tetapi sudah memoleh dengan mengecatnya, memberi ornamen, dan sebagainya. Lalu tidak puas dengan warna cat, ganti lagi, dan seterusnya. Akhirnya, rumah tidak kunjung selesai.

Contoh lain, misalnya seorang blogger peserta Kelas Menulis, ingin segera menerbitkan tulisan.Begitu selesai menulis, mungkin karena mengejar target atau ingin segera memublikasikan, langsung klik tombol kirim. Jika itu dilakukan, apa yang terjadi?

1. Bermaksud tulisan lebih baik, malah tulisan "nggak jadi-jadi". Lalu, maksud hati membuat tulisan yang menarik, akibat kekurangcermatan dalam pengetikan tulisan di blog, tulisan menjadi berkurang nilai kemenarikannya. Sayang, 'kan?

2. Tulisan di blog masih terdapat kesalahan (ejaan atau struktur kalimat). Meskipun, seiring dengan waktu, kemampuan kita kesalahan itu akan banyak berkurang. Nyatanya, ketika Bapak dan Ibu berlomba menerbitkan tulisan tulisannya sudah enak dibaca. Oleh karena itu, proofreading penting dilakukan, sebelum tulisan diterbitkan.

Proofreader (meskipun dilakukan oleh penulis) bersifat netral. Seorang proofreader akan menilai karya penulis secara objektif. Oleh karenanya, proofreader bertindaklah sebagai seorang “pembaca”. Apakah karya tulis saya sudah bisa dimengerti atau justru berbelit-belit?

Bagaimana agar objektif? 

Agar objektif, setelah tulisan selesai, endapkan dulu beberapa jam, syukur, beberapa hari. Hal ini dilakukan untuk membebaskan pikiran kita dari ide yang baru saja dituangkan. Setelah itu, posisikan diri sebagai "CALON PEMBACA"

Langkah Pertama, Merevisi draf awal teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan atau menghapus seluruh bagian.

Langkah Kedua, Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.

Langkah Ketiga,
Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.

Yang Keempat

1. Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit
2.  Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
3.  Konsistensi nama dan ketentuannya
4.  Perhatikan judul bab dan penomorannya

Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. 

Cara mudah melakukan proofreding terutama pada typo.

https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo

1. Dalam penulisan dialog, apakah memang hrs garis baru?
2. Penulisan yg benar itu menjorok atau lurus dengan naskah biasa?
3. Untuk huruf awal dialog setelah tanda kutip. Yg bnr huruf besar apa kecil? Karena di word keluarnya huruf kecil kalau setelah tanda peti dalamnya.
4. Kadang suka bingung, saat kita membuat cerita, sering terasa, kita s3bagai penulis a3lalu menjadi tokoh utama yg serba tahu, bagaimana agar perannya dipisahkan antara tokoh utama dan penulis?

1. Kebanyakan demikian, namun tidak semuanya begitu.

2. Hal ini terkait dengan gaya penulisan paragraf. Jika bentuk lurus, paragraf ditandain dengan jarak sapasi antarbaris, jika menjorok ke kanan maka pergantian paragraf selanjutnya mengikuti bentuk itu.

3. Huruf kapital

4. Tergantung POV (Poin of View)

Menggapa profreading merupakan bagian penting dalam proses penulisan?Karena ketika menulis, kita menuangkan ide hingga tuntas, sehingga kadang megabaikan ejaan dan kesalahan penulisan (typo).

Dengan melakukan proofreading, kesalahan itu bisa diperbaiki. Kenapa nggak langsung doperbaiki saja ketika menulis? He he he, keburu ide hilang. Kata sebagian besar teman begitu.

Bagaimana kiat kiat agar tulisan kita bisa di pahami orang dan tidak memiliki keselahan dalam ejaan dan menempatkan tanda baca yang pas?

Sebelum menulis pasti kita memiliki tujuan. Lalu ide yang ada dijabarkan menjadi kerangka agar tujuan tadi tercapai. Setelah jadi, tulis saja terus sesuai kerangka yang dibuat. Setelah selesai. diamkan sebentar. Beberapa waktu kemudian, lakukan uji baca (proofreading), posisikan Bapak sebagai calon pembaca. Paham nggak nih dengan tulisan saya? Itu pertanyaan yang ada dalam hati ketika membaca ulang tulisan.

 Untuk menghindari kesalahan ejaan atau tanda baca, gunakan 2 jimat. 

1. KBBI dan 

2. PUEBI

 https://ummumqz.blogspot.com/2022/02/jimat.html

 

Beberapa Trik agar kita bisa  melakukan proofreader sendiri dengan teliti

Untuk mengoreksi typo, lakukan seperti pada video berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo

Kuasai PUEBI dengan baik. Sedikit demi sedikit.

1. Berilah spasi setelah mengetik tanda koma. Contoh : Satu, Dua, Tida dst

2. Partikel pun di tulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya: Apa pun permassalahannya.

Sebelum tulisan di terbitkan, mengingat  kadang terjadi juga tulisan sudah diterbikan baru ketahuan ada salah huruf, kurang huruf atau kesalahan lain. kita juga harus melakukan proofeading sekali sesudah beberapa saat diendapkan. Ulangi lagi, dan minta orang lain untuk membaca tulisan kita. Makanya sebelum jadi buku solo hasil menlis resume, Ibu meminta teman untuk menjadi editornya. Sebab, penerbit Indie biasanya menyediakan editor sederhana, artinya, naskah yang masuk harus benar-benar naskah yang fix.

Beberapa jenis peleburan kata yang awalnya P ketika diberi imbuhan me. Contoh: pertahatikan. Apakah jadi memerhatikan atau memperhatikan. Jika tidak diikuti konsonan rangkap, sekarang diluluhkan, ya?

me + publikasikan = memublikasikan

me (m) + praktikkan = mempraktikkan

Dalam menulis, kita harus konsisten dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baku atau  bahasa yang familiar. Contoh ketika menulis gawai. Orang lebih akrab dengan kata hp. 2. Sesuaikan konteks. Konteks resmi, tentu gunakan kata baku yang disarankan.

https://id.quora.com/Bagaimana-penulisan-yang-tepat-hp-HP-atau-Hp

 


 

 



 

13 komentar:

  1. Jika Sudah Mampir, Silahkan tinggalkan pesan ya! Terima kasih

    BalasHapus
  2. Yukkk kita pelajari 2 jimat yg diberikan narsum. Supaya kita bisa menjadi proofreader bagi tulisan kita sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggeh bu, semmoga ke depannya akannlebih baik lagi, terima kasih ya bu sdh mengingatkan saya

      Hapus
  3. keren bu guru satu ini semakin oke

    BalasHapus
  4. Terima kasih Ibu sistematis dan terperinci...semoga kita bisa menjadi proofreader yang handal ya Bu untuk tulisan kita sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah Aamiin, mari sama sama belajar nggeh Pak, Jika kita bisa proofeading sebelum publikasi, maka tulisan kita akan menjadi lebih baik

      Hapus
  5. Akhirnya bisa masuk.... Tulisannya rapi dan bagus. Tinggal menerapkan dlm tulisan kita...

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah Pak terima kasih atas kehadiran dan motivasinya, karena walnya link kurang 1 huruf, makanya tidak bisa ditemukan.

    BalasHapus
  7. Semangat.......semoga kita bisa menyelesaikan tantangan ini hingga akhir kelulusan....salam.literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin yarobbal'alamiin, semoga sukses semua ya bu, salam literasi

      Hapus

AKU DAN 2 SAHABATKU Oleh Nuryani

  AKU DAN 2 SAHABATKU Oleh Nuryani Bismillah, Salam sehat dan bahagia untuk, semua saudara, sahabat, dan teman-temanku dimanapun s...