Nuryani guru TK: MENJADIKAN MENULIS SEBAGAI PASSION

Pertemuan Ke-2 Gelombang 23 & 24

Narasumber : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd

Moderator : Helwiyah

Di tulis oleh: Nuryani, S. Pd

Rabu, 19 Januari 2022

Bismillahirohmaanirrohiim

Assalamu’alaikum, saudara, sahabat, dan teman-teman semuanya

Alhamdulillah setelah seharian mengerjakan tugas di sekolah dan belajar mengisi SKP 2021. Secerah merah jambu rasa hatiku malam ini bisa melanjutkan belajar lagi yaitu menulis. Menulis adalah termasuk salah satu cara kita untuk mengeluarkan semua unek-unek dalam hati yang sedang kita rasakan saat ini, supaya hati kita terasa ringan, Plong, dan kembali bergairah, walau usia tak muda lagi hehehehe.

Menjadikan Penulis Sebagai Passion

Materi ini di sampaikan oleh Bunda Kanjeng Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd.Seorang Penulis, Editor, Motivator, sudah menulis lebih dari 20 buku. Beliau juga seorang bloger.

Apakah teman-teman juga suka menulis ya? Jika kita agak pemalu untuk berbicara, maka solusinya ya bukankah tertulis lebih baik? Agar orang tahu apa maksud dan tujuan kita.

Mengapa Menulis Menjadi Passion yang menjanjikan?

Salah satu alasanya adalah:

1. Kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir.

2. Hingga hari ini, profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial

Kendala dan Hambatan

Setiap kita mempunyai keinginan untuk menulis biasanya banyak kendala dan hambatan-hambatan yang sering kita alami, Macam-macam Kendala dan Hambatan yang sering muncul antara lain:

1. Merasa Tidak Bakat Menulis

2. Tidak Memiliki Waktu

3. Tidak Memiliki Ide

4. Tidak Mau Dikritik

5. Tidak Suka Menulis

Nah, Bermacam-macam Alasan Untuk Menulis

1. Mengapa Kita Menulis? Lebih filosofis dan berhubungan dengan nilai, visi dan misi hidup kita di dunia.

2. Bagaimana Cara Kita Menulis? Lebih bersifat teknis dan jawabannya cenderung mudah dipelajari melalui proses latihan.

3. Kapan Kita Mulai Menulis? Secepatnya! Kita harus niatkan untuk membuat karya yang asli dari diri kita

Motivasi Menulis yang menjadikan kita selalu semangat?

Hadis Nabi yang mengatakan “Khoirunnas anfa’uhum linnas”

(sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk manusia lain).

Langkah-Langkah Jika Kita ingin Menjadi Penulis Yang Baik

1. Baca (Read)

Untuk menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku baik yang bersifat general (umum) maupun spesifik (misalnya sesuai dengan background akademik atau interest pribadi kita)

2. Diskusi (Discuss)

Hal ini penting karena ide dan gagasan seringkali muncul saat kita mendialektikakan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri.

Bila diperlukan, ada baiknya kita memiliki mentor menulis yang tepat.

3. Lihat & Rasakan (Look & Feel)

Baik secara langsung, maupun apa yang kita lihat dan baca di media

4. Sosialisasi (Socialize)

Berapa banyak pengetahuan, pengalaman dan kisah orang lain yang dapat kita serap?

Apa saja Persiapan Kita Sebelum Kita Menulis?

1. Menggali dan Menemukan Gagasan/Ide

2. Menentukan Tujuan, Genre, dan Segmen Pembaca

3. Menentukan Topik

4. Membuat Outline

5. Mengumpulkan Bahan Materi / Buku

Kalau kita hanya membaca sekilas saja mungkin kurang paham. Oleh karena itu, Yuk kita simak penjelasannya secara rinci supaya lebih paham.

1. Menggali dan Menemukan Gagasan/Ide

Pada tahap ini, penulis melakukan kegiatan penggalian gagasan atau ide.

Kegiatan ini bisa dilakukan melalui pengamatan baik terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi, imajinasi, dan kajian pustaka.

Untuk mempermudah proses penemuan ide, cara efektif yang dapat digunakan adalah melalui brainstorming

2. Menentukan Tujuan, Gendre dan Segmen Pembaca

Setelah menentukan gagasan/ide, penulis perlu menentukan tujuan menulis, genre yang diikuti serta target segmen pembaca.

Sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan warna tulisan. Selain itu, kita harus memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan akan marketable

3. Menentukan Topik

Penentuan topik dilakukan setelah penulis menetapkan untuk apa menulis, genre apa yang dipilih dan siapa sasaran pembacanya.

Misalnya, tujuan menulis untuk memberikan informasi yang benar tentang kesehatan. Genrenya tulisan populer.

Jika sasarannya adalah orang tua (manula), maka penulis bisa menentukan tulisan misalnya dengan topik “Hidup sehat di usia senja”.

4. Menentukan Outline

Outline merupakan bentuk kerangka tulisan. Kerangka tersebut menunjukkan gambaran materi yang akan ditulis. Menulis outline cukup dengan garis besarnya saja.

Karakteristik outline yang baik memiliki kesederajatan yang logis, kesetaraan struktur, kepaduan, dan penekanan.

5. Mengumpulkan Bahan Materi/Buku

Penulis wajib membaca banyak buku dan sumber bacaan lain untuk memperkaya perspektif dan referensi. Selain itu agar semakin banyak ide atau gagasan yang dapat dikembangkan.

Apabila sudah menemukan topik, maka bahan bacaan yang dikumpulkan sesuai dengan topik yang sudah ditentukan.

Menulis itu tidak bisa instan langsung menjadi sebuah buku. Tetapi Menulis itu Harus Sabar dan Butuh Proses.

Penulis pemula sebaiknya lebih fokus pada ketekunan (persistence) dalam proses menulis. Yang penting menulis, menulis dan menulis. Jangan terlalu memikirkan kesempurnaan sebuah tulisan, Tulislah semampu kita terlebih dahulu. Jangan berfikir harus sempurna, dan jangan terlalu idealis. Karena nanti bakal ada Tim Editor yang akan menyempurnakan tulisan kita, Yang terpenting sekarang kita mulai belajar menulis

Langkah Selanjutnya apa yang harus kita lakukan?

Setelah Kita Menyelesaikan Naskah Kasar Dari Buku Yang Kita Tulis (Rough Draft), tahapan yang harus dilewati hingga terbitnya buku kita adalah:

1. Editing

2. Revising

3. Publishing

Rincian Tahapannya adalah:

Editing. Pada tahapan ini membahas tentang:

a. Membaca ulang

b. Menyempurnakan draf

Revising

a. Mengubah beberapa bagian naskah.

b. Melengkapi naskah