Selasa, 15 Oktober 2024

AKU DAN 2 SAHABATKU Oleh Nuryani

 

AKU DAN 2 SAHABATKU

Oleh Nuryani

Bismillah,

Salam sehat dan bahagia untuk, semua saudara, sahabat, dan teman-temanku dimanapun sedang berada. Rasa syukur yang tiada terhingga karena Allah memberikan 2 orang sahabat karib menurutku. 

 

Sahabat atau persahabatan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerjasama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial (Wikipedia)

Perkenalkan dulu ya, namaku Nuryani asal Prambanan Yogya, Sahabatku 1 Ibu Sumiyati asal Prambanan Yogya , Sahabatku 2 Ibu Supranti asal Tulungagung Jawa Timur. Kami bertiga sudah seperti saudara, bahkan kebaikannya terkadang melebihi saudara.

Sejak bulan Juli tahun 1984 yang lalu, saat diriku mendaftar sekolah di SLTP yaitu di MTsN Pelemsari Prambanan  saya bertemu dengan Sumiyati yang rumahnya di Serut Bokoharjo Prambanan, sedangkan rumahku Kebondalem Madurejo Prambanan, kami satu kecamatan beda kelurahan. Sejak duduk di bangku SLTP selama 3 tahun kami selalu sekelas, hingga lulus tahun 1987.

Setelah lulus SLTP saya melanjutkan sekolah di SPGM Piyungan Alhamdulillah ketemu lagi dengan Sumiyati, kebetulan waktu di kelas 1 sekelas juga. Saat kenaikan kelas eee..... ternyata mendapat jurusan yang sama yaitu jurusan guru TK, akhirnya selama 3 tahun di SPG selalu sekelas lagi. 

Jarak dari rumah ke sekolah lumayan jauh karena beda kecamatan. Rumah kami kecamatan Prambanan sedangkan sekolahnya kecamatan Piyungan. Setiap pagi saat berangkat sekolah kami naik sepeda jengki dan selalu berbalapan mengejar waktu agar tidak terlambat masuk sekolah. Karena jika terlambat, maka pintu gerbang sekolah sudah di tutup. dan kami lulus SPG tahun 1990

Setelah 6 tahun selalu bersama dalam sekelas, dan pada bulan Agustus 1991 kami berdua merantau jauh keluar Pulau Jawa. Tepatnya di Pulau Bunyu Kalimantan. kebetulan juga mengabdi/menjadi guru honor di sekolah yang sama yaitu kalau pagi di TK dan ketika siang kami mengajar di SDN 004 Pangkalan Pulau Bunyu. Tak terasa kamipun tinggal satu rumah Selama 4 tahun 6 bulan. Selaa 10 tahun lebih sejak masuk SLTP dalam suka dan duka kami selalu bersama.

Ketika masih di Pulau Bunyu, kalau ada kegiatan IGTKI sayapun ikut bergabung di Tarakan, dengan naik kapal atau speadboad menyeberang laut  kurang lebih 1 jam 30 menit. dan sejak tahun 1993 mengikuti kegiatan pelatihan selama 5 hari yang bertempat di SDN 002 Kampung Bugis Tarakan, di situlah aku bertemu dengan Ibu Supranti, yang kini menjadi sahabatku.

Tahun 1996 saya meninggalkan Pulau Bunyu pindah ke Tarakan. Dan berpisah dengan Ibu Sumiyati. Di Tarakan inilah saya ketemu lagi dengan Sahabatku Ibu Supranti sejak tahun 2003 kami satu sekolah yaitu sebagai teman guru di TK Negeri Pembina 1 Tarakan. 

Bagiku temanku adalah saudaraku, maklumlah saya merantau di Kalimantan tidak punya saudara, tidak punya siapa-siapa, jadi temanku adalah sahabatku juga saudaraku, jika kita baik dengan orang, pastilah orang itu akan lebih baik dengan kita,.begitulah keyakinanku. 

Setiap ada kegiatan kamipun selalu bersama, beberapa tahun yang lalu saat kegiatan study banding ke Jakarta TK A ABA 21 dan outbond di Bandung. 4 hari sebelum berangkat kami di beri kain seragam dari ibu Sekda kalau tidak salah terima kasih ya Bu, semua teman-teman cepat mencari penjahit masing-masing dan banyak yang tidak mau menerima dengan waktu yang begitu cepat, kami berdua nekat mencoba menjahit baju sendiri, saya coba ukur potong dan jahit, sahabatku Ibu Supranti yang kan Menyusun, jahit sum dan merapikan jahitan, kami berdua lembur 2 malam, alhamdulillah akhirnya selesai juga seragam kami sehingga kami semua bisa memakai seragam. 

Setelah kegiatan selesai kami sempat mampir menjenguk orang tuaku, dan sahabatku Ibu Supranti ikut menginap di rumah orang tuaku. di Prambanan, begitu juga saat sekolah kami mengadakan study banding di Tk ABA Yogga juga sempat menginap di rumah orang tuaku, Tapi mohon maaf, sampai hari ini saya belum pernah ikut ke kampungnya di Tulungagung. semoga sahabatku memakluminya.

Beberapa tahun yang lalu saat pembentukan Propinsi terbaru yaitu Kalimantan utara, saya dan sahabatku Ibu Supranti mengikuti lomba pembuatan APE dan Finger painting di Propinsi termuda yaitu Kalimantan Utara alhamdulillah saat itu juga mendapatkan juara 1 APE dan juara 3 finger painting, dapat piala dengan hadiah yang tidak seberapa, akan tetapi kami tetap bangga dan bahagia saat itu, karena ada nama kami di sebut.

Waktu kami berdua berada di Propinsi Kaltara bertemu dengan sahabatku yang dulu 10 tahun  lebih bersama kini jumpa kembali di ibu kota Propinsi Kaltara, akhirnya kamipun  menginap di rumah sahabatku yang lama tidak ketemu, yaitu Ibu Sumiyati yang saat ini berdomilisi tetap di di Tanjung Selor Kalimamtan Utara, waktu itu sebagai guru TK Negeri Pembina Tanjung Selor. Sedangkan sekarang sebagai Kepala Sekolah TK Negeri Pembina Tanjung palas, Kalimantan Utara.

Beberapa tahun yang lalu saat sahabatku Ibu Sumiyati mau mengikuti lomba guru berprestasi, tingkat nasional beliau sebelum berangkat ke Jakarta menginap di rumahku, dan kami bertiga juga saling membantu mempersiapkan peralatan yang akan di bawa untuk lomba tersebut, kebetulan juga tentang APE dari bahan alam.

Saat liburan menjelang malam tahun baru 2020 saya bersama Ibu Supranti  berangkat ke Tanjung selor kembali berkunjung di rumah Ibu Sumiyati. jarak antara Tarakan dengan Tanjung Selor di batasi oleh laut dan sungai, jika lewat laut kita naik kapal speadboad kurang lebih 1 jam 30 menit. Adlhamdulillah ketika ketemu betapa bahagianya 3 bersahabat bisa berkumpul bersama, wah rasanya bahagia banget, seperti waktu masih usia SMA hehehehehe

Kisah kehidupanku sesungguhnya tidak semulus yang orang lihat, banyak cobaan dan ujian yang datang silih berganti, tetapi aku harus selelu berusaha kuat dan tegar untuk menghadapi semua cobaan yang datang, bersyukurnya kedua sahabatku selalu menguatkanku, selalu membantuku dalam keadaan suka dan duka hingga diriku selalu terlihat ceria di luar sana, walau hatiku terkadang juga meronta-ronta, diriku bisa menyembunyikan semua itu. Sehingga di mata orang lain hidupku selalu terlihat bahagia. Demikian juga doa dan harapanku kami bisa bahagia selamanya. Aamiin.

Alhamdulillah Sahabatku selalu ada untukku, dalam keadaan suka  maupun duka selalu ada, kami saling membantu, saling mendukung, saling mengisi, saling menguatkan dan saling menyempurnakan antara satu sama lain. saling menerima kelebihan dan kekurangan kita masing-masing. Sehingga kami menyebutnya “Persahabatan kami bagaikan kepompong dan kupu-kupu.”

Jika ada kegiatan Bersama dalam satu prropinsi sekalian rekreasi anggap saja juga piknik. Piknik itu ternyata juga perlu lho, mengapa? Yah … karena selama ini kita sudah di sibukkan dengan pekerjaan, maka piknik atau jalan-jalan itu juga juga sangat besar manfaatnya yaitu bisa menyegarkan pikiran kita/refressing otak, Jantung kita akan terasa lebih sehat, Hidup kita juga terasa lebih semangat dan bergairah, pokoknya akan terasa usia kita lebih muda. Hehehee

Walaupun sekarang ini jarak jauh memisahkan kami, akan tetapi itu bukan penghalang, apalagi sekarang jaman teknologi, setiap saatpun kami bisa saling menyapa, saling curhat, dan saling komunikasi walau hanya lewat udara, lewat chat WA, video call atau di suruh membaca artikel yang saya tulis di blog.hal ini tetap membuat kami bahagia.

Kisah ini sengaja saya tulis di sini agar persahabatan kami bertiga tetaplah abadi, hingga semua saudara, teman-teman yang lain juga bisa menemukan dan membaca kisah kami di sini. Tak ada gading yang tak retak. Tidak ada manusia yang sempurna. Demikian juga dengan kami jika ada salah satu dari kita ada kesalahan maka kita juga pastinya akan saling memaafkan.

Jumat, 26 Agustus 2022

IMPIANKU KINI MENJADI KENYATAAN

 

Bismillah,

Assalamu’alaikum Semuanya dimanapun sedang berada. Salam sehat dan bahagia tentunya. Alhamdulillah rasa syukur tak henti-hentinya selalu kita ucapkan, karena kehendak-Nya, kita semua bisa berjumpa walau hanya melalui sebuah karya.

Bermula dari khayalan.

 Bulan Januari 2022 adalah bulan yang penuh harapan bagiku. Begitu juga teman-temanku. bulan yang kunanti-nanti. Setiap orang pasti mempunyai keingan dan harapan yang berbeda-beda. Di bulan inilah ada sedikit keinginan dan harapan yang ingin saya wujudkan, Harapan dan keinginanku hanyalah sederhana, semoga saya bisa menggapainya.

Sebelumnya saya bukanlah siapa-siapa, Saya hanyalah seorang guru di TK Negeri Pembina I Tarakan, sebuah pulau yang ada di Kalimantan. Kinginan dan harapan tentunya tidak akan bisa terwujud jika kita tidak ada usaha untuk mengupakan sebuah keinginan dan harapan

Semua berawal ketika Kak Muhammad Ramli mengajak untuk menuliskan kisahnya tahun 2021 yang ingin di abadikan ke dalam sebuah buku, Alhamdulillah sudah selesai.masuk ke penerbit tinggal pengiriman.

Tantangan ke-2 menuliskan  keinginan dan harapan di tahun 2022 ini untuk ditulis dan di posting  di media social baik itu FB. Instagram atau menjadi status WA.

Tanpa bimbang dan ragu saya juga melakukan hal yang demikian, yaitu menulis kalimat “Mohon Doanya, Harapanku hanyalah sederhana, ingin memiliki beberapa buku antologi, dan sebuah buku solo, agar namaku tercatat di salah satu penerbit. Aamiin

Selang beberapa menit kemudian setelah saya memposting tulisan tersebut sebagai status WA, maka beberapa orang yang ada di kontakku ada sebagian yang hanya melihat dan membacanya saja, ada sebagian yang setelah melihat dan membacanya memberikan jempolnya, dan ada juga yang sebagian lagi setelah melihat dan membaca selesai, kemudian  memberikan doa “Aamiin”.

“Ucapan adalah doa”  berkat bantuan doa teman-teman di akhir bulan Januari 2022 saya bisa ikut berpartisipasi dalam penulisan 3 buku antologi ber ISBN. Menulislah hingga bisa berbuah manis Kata-kata motivasi dari ibu (Aam Nurhasanah) Keinginan dan harapan yang kini sudah terwujud adalah beberapa buku antologi. Jujur saya akui saat menulis ini, buku belum mendarat di tangan, tetapi sudah menjadikan sesuatu yang membuatku Bahagia walau hanya gambarnya saja, dan semua masih dalam proses.

Nah apa hanya cukup jadi status saja? Tentunya tidak demikian bukan? Doa selalu ku panjatkan demikian juga usaha kulakukan, semoga Allah selalu memudahkan untuk mewujudkan sebuah harapan.

Pada awalnya juga saya merasa ragu, apa bisa ya dengan usia yang sudah setengah abad baru mulai menulis? Ternyata belajar itu benar-benar tidak mengenal usia, tergantung orang itu mau melakukan atau tidak. Inilah kabar yang bisa membuatku gembira, sehingga membuatku lebih termotivasi lagi.


 


Rasa syukur dan terima kasih yang tiada terhingga saya sampaikan kepada Kak Muhammad Ramli yang telah mengajak bergabung dan membimbing dalam antologi ini, Juga berkat PGRI asuhan Omjay, semoga bisa menjadikan ladang amal. Aamiin

Tujuan menampilkan gambar sampul buku ini, bukan bermaksud apa-apa tetapi hanya untuk sekedar memotivasi khususnya diri saya sendiri. Bagi penulis pemula seperti saya tentunya tentunya bukan hal yang mudah, sering macet, Ketika sedang asyik mulai menulis tiba-tiba kehabisan ide untuk melanjutkan menulis. Berbeda dengan orang yang sudah terbisa menulis.

Kalau kita sudah mau untuk mulai menulis dan bisa menghasilkan sebuah karya, lalu kita bisa merasakan bahwa “Menulis itu ternyata asyik dan menyenangkan.” Mengapa demikian? Karena dengan menulis, kita akan mengenal diri kita sendiri. Dan dari menulis kita juga bisa mengeluarkan unek-unek yang terpendam dalam hati, dengan menulis kita juga bisa mengeluarkan ide-ide cemerlang.

Bagaimana Ketika kita sedang menulis tiba-tiba kehabisan ide atau macet? Pertanyaan yang sering muncul bagi penulis pemula adalah Yang perlu kita lakukan ya jangan memaksakan diri dulu, kita berdiri tinggalkan tulisan itu, kita perlu jalan-jalan melihat di sekeliling kita agar tidak bosan atau jenuh. Memang pikiran juga perlu penyegaran.

Apakah dengan jalan-jalan kita bisa mendapatkan ide? Ya. Itu sudah pasti. Bagi penulis pemula seperti saya, kita tidak usah terlalu memikirkan kesempurnaan tulisan kita, atau bagus tidak tulisan kita. Yang terpenting adalah kemauan kita untuk meluangkan sedikit waktu untuk menulis.

Dari mana bisa mendapatkan ide menulis? Ide menulis bisa datang dari mana saja. Ketika kita berjalan-jalan melihat sekeliling lingkungan kita, dari situlah kita bisa  ambil dan jadikan sebuah ide. Misalnya: Apa yang kita lihat, Apa yang kita sukai, Apa yang tidak kita sukai, Apa yang kita rasakan, Apa yang kita alami, Apa yang ada di depan kita, kisah kita, cerita, kita, Dan lain-lain. Semua bisa kita jadikan tulisan. Dan otomatis ide akan mengalir dengan sendiri.

Yang terpenting adalah kita mau mulai menulis, tulis saja, pokoknya menulis saja, tulis terus tanpa di edit, tulis saja tanpa disadari ide kita akan mengalir dengan lancar. Nah kalau sudah selesai kemudian kita baca ulang, di sinilah kita bisa sambil mulai mengedit, atau memperbaiki. Sehingga tulisan kita enak di baca.

Apalagi jika kita sebagai guru, tentulah lebih banyak yang bisa kita jadikan tulisan, misalnya tentang pembelajaran, kebersamaan dengan anak didik, kejadian-kejadian. Dll Yuk kita luangkan sedikit waktu untuk mulai menulis. Dan Jangan menunggu waktu luang.

Yuk kita menulis dengan merangkai huruf menjadi kata, dari kata menjadi kalimat, dari kalimat menjadi paragraf, dari paragraph menjadi halaman, dari 3 halaman sudah bisa menjadi buku antologi. Dengan Menulis adalah Kita bisa menyampaikan pesan kepada orang lain/pembaca. Untuk bisa menulis kita juga harus belajar menulis. Karena melalui belajar menulis kita akan tahu aturan menulis.

Namaku adalah Nuryani, S.Pd. Anak dari seorang ibu yang bernama Sriyatun dan seorang ayah bernama Harjowiyono. Lahir di Sleman,  10 Juli 1970. Menempuh Pendidikan di SD Muhammadiyah Gunung Harjo, Prambanan, melanjutkan di MTsN Pelemsari Prambanan, kemudian SPG Muhammadiyah Piyungan Bantul. Setelah lulus merantau dan melanjutkan S1 di Universitas Borneo Tarakan Kalimantan Utara. Bekerja sebagai guru di TK Negeri Pembina 1 Tarakan. Yang beralamat di Jalan Gunung Kelua Rt.11 No. 50 Kampung Enam Tarakan Timur

 

 

 

 


AKU DAN 2 SAHABATKU Oleh Nuryani

  AKU DAN 2 SAHABATKU Oleh Nuryani Bismillah, Salam sehat dan bahagia untuk, semua saudara, sahabat, dan teman-temanku dimanapun s...