Jumat, 26 Agustus 2022

IMPIANKU KINI MENJADI KENYATAAN

 

Bismillah,

Assalamu’alaikum Semuanya dimanapun sedang berada. Salam sehat dan bahagia tentunya. Alhamdulillah rasa syukur tak henti-hentinya selalu kita ucapkan, karena kehendak-Nya, kita semua bisa berjumpa walau hanya melalui sebuah karya.

Bermula dari khayalan.

 Bulan Januari 2022 adalah bulan yang penuh harapan bagiku. Begitu juga teman-temanku. bulan yang kunanti-nanti. Setiap orang pasti mempunyai keingan dan harapan yang berbeda-beda. Di bulan inilah ada sedikit keinginan dan harapan yang ingin saya wujudkan, Harapan dan keinginanku hanyalah sederhana, semoga saya bisa menggapainya.

Sebelumnya saya bukanlah siapa-siapa, Saya hanyalah seorang guru di TK Negeri Pembina I Tarakan, sebuah pulau yang ada di Kalimantan. Kinginan dan harapan tentunya tidak akan bisa terwujud jika kita tidak ada usaha untuk mengupakan sebuah keinginan dan harapan

Semua berawal ketika Kak Muhammad Ramli mengajak untuk menuliskan kisahnya tahun 2021 yang ingin di abadikan ke dalam sebuah buku, Alhamdulillah sudah selesai.masuk ke penerbit tinggal pengiriman.

Tantangan ke-2 menuliskan  keinginan dan harapan di tahun 2022 ini untuk ditulis dan di posting  di media social baik itu FB. Instagram atau menjadi status WA.

Tanpa bimbang dan ragu saya juga melakukan hal yang demikian, yaitu menulis kalimat “Mohon Doanya, Harapanku hanyalah sederhana, ingin memiliki beberapa buku antologi, dan sebuah buku solo, agar namaku tercatat di salah satu penerbit. Aamiin

Selang beberapa menit kemudian setelah saya memposting tulisan tersebut sebagai status WA, maka beberapa orang yang ada di kontakku ada sebagian yang hanya melihat dan membacanya saja, ada sebagian yang setelah melihat dan membacanya memberikan jempolnya, dan ada juga yang sebagian lagi setelah melihat dan membaca selesai, kemudian  memberikan doa “Aamiin”.

“Ucapan adalah doa”  berkat bantuan doa teman-teman di akhir bulan Januari 2022 saya bisa ikut berpartisipasi dalam penulisan 3 buku antologi ber ISBN. Menulislah hingga bisa berbuah manis Kata-kata motivasi dari ibu (Aam Nurhasanah) Keinginan dan harapan yang kini sudah terwujud adalah beberapa buku antologi. Jujur saya akui saat menulis ini, buku belum mendarat di tangan, tetapi sudah menjadikan sesuatu yang membuatku Bahagia walau hanya gambarnya saja, dan semua masih dalam proses.

Nah apa hanya cukup jadi status saja? Tentunya tidak demikian bukan? Doa selalu ku panjatkan demikian juga usaha kulakukan, semoga Allah selalu memudahkan untuk mewujudkan sebuah harapan.

Pada awalnya juga saya merasa ragu, apa bisa ya dengan usia yang sudah setengah abad baru mulai menulis? Ternyata belajar itu benar-benar tidak mengenal usia, tergantung orang itu mau melakukan atau tidak. Inilah kabar yang bisa membuatku gembira, sehingga membuatku lebih termotivasi lagi.


 


Rasa syukur dan terima kasih yang tiada terhingga saya sampaikan kepada Kak Muhammad Ramli yang telah mengajak bergabung dan membimbing dalam antologi ini, Juga berkat PGRI asuhan Omjay, semoga bisa menjadikan ladang amal. Aamiin

Tujuan menampilkan gambar sampul buku ini, bukan bermaksud apa-apa tetapi hanya untuk sekedar memotivasi khususnya diri saya sendiri. Bagi penulis pemula seperti saya tentunya tentunya bukan hal yang mudah, sering macet, Ketika sedang asyik mulai menulis tiba-tiba kehabisan ide untuk melanjutkan menulis. Berbeda dengan orang yang sudah terbisa menulis.

Kalau kita sudah mau untuk mulai menulis dan bisa menghasilkan sebuah karya, lalu kita bisa merasakan bahwa “Menulis itu ternyata asyik dan menyenangkan.” Mengapa demikian? Karena dengan menulis, kita akan mengenal diri kita sendiri. Dan dari menulis kita juga bisa mengeluarkan unek-unek yang terpendam dalam hati, dengan menulis kita juga bisa mengeluarkan ide-ide cemerlang.

Bagaimana Ketika kita sedang menulis tiba-tiba kehabisan ide atau macet? Pertanyaan yang sering muncul bagi penulis pemula adalah Yang perlu kita lakukan ya jangan memaksakan diri dulu, kita berdiri tinggalkan tulisan itu, kita perlu jalan-jalan melihat di sekeliling kita agar tidak bosan atau jenuh. Memang pikiran juga perlu penyegaran.

Apakah dengan jalan-jalan kita bisa mendapatkan ide? Ya. Itu sudah pasti. Bagi penulis pemula seperti saya, kita tidak usah terlalu memikirkan kesempurnaan tulisan kita, atau bagus tidak tulisan kita. Yang terpenting adalah kemauan kita untuk meluangkan sedikit waktu untuk menulis.

Dari mana bisa mendapatkan ide menulis? Ide menulis bisa datang dari mana saja. Ketika kita berjalan-jalan melihat sekeliling lingkungan kita, dari situlah kita bisa  ambil dan jadikan sebuah ide. Misalnya: Apa yang kita lihat, Apa yang kita sukai, Apa yang tidak kita sukai, Apa yang kita rasakan, Apa yang kita alami, Apa yang ada di depan kita, kisah kita, cerita, kita, Dan lain-lain. Semua bisa kita jadikan tulisan. Dan otomatis ide akan mengalir dengan sendiri.

Yang terpenting adalah kita mau mulai menulis, tulis saja, pokoknya menulis saja, tulis terus tanpa di edit, tulis saja tanpa disadari ide kita akan mengalir dengan lancar. Nah kalau sudah selesai kemudian kita baca ulang, di sinilah kita bisa sambil mulai mengedit, atau memperbaiki. Sehingga tulisan kita enak di baca.

Apalagi jika kita sebagai guru, tentulah lebih banyak yang bisa kita jadikan tulisan, misalnya tentang pembelajaran, kebersamaan dengan anak didik, kejadian-kejadian. Dll Yuk kita luangkan sedikit waktu untuk mulai menulis. Dan Jangan menunggu waktu luang.

Yuk kita menulis dengan merangkai huruf menjadi kata, dari kata menjadi kalimat, dari kalimat menjadi paragraf, dari paragraph menjadi halaman, dari 3 halaman sudah bisa menjadi buku antologi. Dengan Menulis adalah Kita bisa menyampaikan pesan kepada orang lain/pembaca. Untuk bisa menulis kita juga harus belajar menulis. Karena melalui belajar menulis kita akan tahu aturan menulis.

Namaku adalah Nuryani, S.Pd. Anak dari seorang ibu yang bernama Sriyatun dan seorang ayah bernama Harjowiyono. Lahir di Sleman,  10 Juli 1970. Menempuh Pendidikan di SD Muhammadiyah Gunung Harjo, Prambanan, melanjutkan di MTsN Pelemsari Prambanan, kemudian SPG Muhammadiyah Piyungan Bantul. Setelah lulus merantau dan melanjutkan S1 di Universitas Borneo Tarakan Kalimantan Utara. Bekerja sebagai guru di TK Negeri Pembina 1 Tarakan. Yang beralamat di Jalan Gunung Kelua Rt.11 No. 50 Kampung Enam Tarakan Timur

 

 

 

 


IMPIANKU KINI MENJADI KENYATAAN

  Bismillah, Assalamu’alaikum Semuanya dimanapun sedang berada. Salam sehat dan bahagia tentunya. Alhamdulillah rasa syukur tak henti-he...